29 October 2010

Hidup Adalah Anugerah

Pada suatu hari ada seorag gadis buta yang sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu. Kekasihnya bertanya kepada gadisnya,”Sayang.. sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacarnya itu yang selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya. Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik kedua mata yang telah aku berikan kepadamu.”

Kisah diatas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan disaat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehigga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup. Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya. Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu, ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatkannya. Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu. Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman diwajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yang bermanfaat untuk umat manusia. NIKMATILAH DAN BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya.

0 komentar:

Post a Comment