08 June 2009

Pecundang Yang Menjadi Pemenang


Hak 11 : 1-33

Yefta adalah anak najis seorang pelacur yang pada saat itu tidak diakui oleh saudara-saudaranya. Dia dianggap sebagai anak haram dan diusir orang-orang sebangsanya. Yefta juga memiliki latar belakang kekerasan, karena dia adalah pemimpin perampok, orang-orang sakit, petualang-petualang yang pada saat itu dianggap sebagai sampah masyarakat. Yefta adalah contoh yang tepat menggambarkan orang yang mengalami luka batin.

Contoh lain adalah Adolf Hitler. Semasa kecil ia sering melihat ayahnya yang adalah seorang Yahudi menganiaya ibunya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah dewasa ia berpacaran dengan perempuan Yahudi, namun sayangnya ia ditinggal menikah oleh perempuan itu. Ditengah-tengah kekecewaannya, dia bermain dengan seorang pelacur Yahudi, Hitler mengalami kepahitan yangn amat sangat. Hingga dalam masa hidupnya, Hitler pernah membunuh 6 Juta orang yahudi di kamp konsentrasi.

Saudaraku, seharusnya semakin banyak tekanan yang kita hadapi, seharusnya bertambah besar pula semangat juang yang kita miliki. Seringkali masa lalu mengikat kitasehingga tidak bisa maju.

Langkah-langkah apa saja yang mengubahkan kehidupan Yefta :

1. Mengambil keputusan untuk hidup baru

Saudaraku, kita harus berjuang untuk tidak terikat dengan masa lalu kita. Yefta berkeputusan untuk mengampuni, sehingga bisa mengalami pertumbuhan dan memiliki mentalitas seorang pemenang. Semua orang besar/sukses yang sekarang ini ada, diawali dengan hal-hal kecil, diremehkan, dipandang hina, reputasi buruk, banyak kegagalan. Banyak orang Kristen yang sudah menerima keslamatan, namun masih tinggal dalam masa lalunya (Ibr 12 : 1, II Kor 5 : 17)

2. Mengandalkan pertolongan Tuhan (11)

Jangan pernah mengandalkan kekuatan kita sendiri. Berdoalah dan andalkan Tuhan! Doa tampaknya sepele, tapi bisa mengubah segala-galanya. Carilah hadirat Tuhan dan pimpinan-Nya, maka Dia akan mencurahkan kuasa-Nya! Tuhan tidak pernah berpaling dari orang-orang yang mencari-Nya. Keadaan boleh semakin berat dan susah, tetapi orang-orang yang datang pada Tuhan akan semakin kuat (I Sam 17 : 37). JAngan ijinkan pikiran yng negatif menghalangi kita.

3. Berjuang dengan tekun (32-33)

Kesuksesan = 2% inspirasi + 98% ketekunan. Sukses = pantang menyerah. Yefta berperang berkali-kali sampai memperoleh kemenangannya. Tuhan tidak pernah mengijinkan pencobaan yang melebihi kekuatan kita.

Kita harus mempersiapkan energi dengan cara :

a. Fisik ; menjaga kesehatan dengan makanan sehat, olah raga

b. Mental - emosional ; memiliki sikap antusias yang membuat kita dapat menghadapi segala masalah denga sukacita. Tuhan lebih ingin membentuk karakter kita daripada menyelesaikan masalh kita.

c. Rohani ; Tuhan memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan (II Kor 11 : 23-27, II Tim 1 : 7)


1 komentar:

armand said...

be a winner, dont be a losser!! God make us more than a conqueror!! Praise the Lord

Post a Comment