10 June 2009

Mengalahkan Ketakutan


“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”.(2 Timotius 1:7)

Ketakutan adalah salah satu hal yang dipakai Iblis untuk menghambat kita maju. Langkah apa pun yang membuat kita lebih efektif dalam Kerajaan Allah akan segera dihancurkan Iblis. Dan dia menghancurkannya dengan menanam dan memastikan ketakutan bertumbuh subur dalam pikiran dan hati kita.

Ada banyak contoh orang-orang yang sempat terhambat kemajuannya gara-gara dicekam ketakutan. Yosua salah satunya. Dia adalah hamba Musa, seorang nabi Tuhan yang terkenal dengan mukjizat-mukjizat spektakuler-nya. Bisa dikatakan, bangsa Israel begitu bergantung pada Musa. Namun, siapa nyana Musa mati justru setelah mereka nyaris masuk ke Tanah Kanaan yang Tuhan janjikan itu. Jelas Tuhan berkata, “Hamba-Ku Musa telah mati.” Ini tentu satu pernyataan Tuhan yang aneh. Bagaimanapun, Yosua sudah tahu Musa mati. Bahkan bangsa Israel mengadakan perkabungan selama 30 hari, meratapi kematian Musa. Jadi, apa maksud Allah mengulangi fakta itu?

Tuhan ingin Yosua keluar dari bayang-bayang kebesaran Musa. Be-berapa kali Tuhan mengingatkan Yosua supaya menguatkan dan meneguhkan hatinya. Ini berarti Yosua sedang dilanda ketakutan. Akibat rasa takut dan kesedih-an setelah ditinggalkan Musa, Yosua dan bangsa Israel sampai menghabiskan 30 hari tanpa melakukan apa-apa. Hanya meratapi nasib setelah Musa mati.

CARA MENGALAHKAN KETAKUTAN

Dari Yosua 1: 1–18, ada beberapa cara untuk kita lepas dari cengkeraman ketakutan, antara lain:

1. Melupakan masa lalu.

Kegagalan maupun kesuksesan masa lalu sama-sama menjerat. Jika kita kerap gagal di masa lalu, kita akan takut mengambil langkah baru. Kita tawar hati menjalani hidup. Karena trauma dengan kegagalan, akhirnya kita memilih diam dan tidak melakukan apa-apa. Seba-liknya, hidup dalam kesuksesan masa lalu membuat kita tidak berani mencoba terobosan baru. Dengan cara lama saja sukses, mengapa harus pakai cara baru? Dengan kata lain, masa lalu bukanlah dasar yang tepat untuk melangkah maju. Jika kita tidak mengizinkan Tuhan memulihkan semua trauma masa lalu kita, selamanya kita akan takut mencoba dan takut gagal dalam hidup ini. Jadi, jangan hanya duduk-duduk mengenang masa lalu. Bangun dan bangkitlah dari masa lalu Anda!.

2. Tidak menyandarkan hidup pada apa yang kita rasakan, tapi pada firman Tuhan.

Iblis kerap mempermainkan perasaan kita. Jika kita menyandarkan diri berlebihan kepada perasaan, kita akan menjadi boneka mainan Iblis. Dengan mudah ia akan mengintimidasi perasaan kita sehingga kita tidak berani mengambil langkah maju. Tuhan tidak berkata, “Yosua, merasa kuatlah! Merasa beranilah!” Namun, Tuhan berkata, “Kuatkan dan teguhkan hatimu!” Artinya setakut apa pun, kita tetap punya pilihan untuk menjadi berani. Yang perlu kita lakukan adalah memegang teguh firman Tuhan. Perasaan mudah berubah, tapi firman Tuhan tidak. Sandarkan hidup pada apa kata firman, bukan pada apa yang kita rasakan.

3. Siap melepaskan segala sesuatu.

Orang yang tidak siap melepaskan dan kehilangan segala sesuatu adalah orang yang takut. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah rela ber-kata, “Kehendak-Mu yang jadi, bukan kehendakku.” Mengikut Tuhan artinya kita harus siap kehilangan sesuatu yang kita inginkan demi menggenapi rencana Tuhan. Semakin kita berani melepaskan segala sesuatunya, kita akan semakin mudah terlepas dari jerat ketakutan.

4. Ambillah risikoTidak ada hidup tanpa risiko.

Setiap hari, kita mengambil risiko dalam hidup ini. Tidak berani mengambil risiko, berarti tidak berani menjalani hidup. Selama Tuhan di pihak kita, kita selalu mendapatkan pertolongan pada waktunya. Jadi, ambillah risiko. Semakin kita takut terhadap sesuatu hal, justru hal itulah yang pertama kali perlu kita lakukan. Dengan mengambil langkah, otomatis ketakutan itu akan hilang.

Kebenarannya, hampir semua yang kita takutkan tidak terjadi. Iblis mencoba mengintimidasi kita dengan ketakutan, tapi kita sudah hidup dalam terang dan kasih karunia Kristus. Tuhan kita adalah Allah yang Immanuel. Dia selalu beserta dengan kita. Jadi, selama Dia bersama kita, tidak ada yang perlu kita takuti dalam hidup ini! Paulus berkata, ”Aku sanggup melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang memberi kekuatan kepadaku.” Milikilah Kristus dan biarkan Dia yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya. Anda akan diberikan keberanian untuk melakukan perkara-perkara luar biasa bagi Kerajaan Allah.

Tuhan memberkati...



2 komentar:

christian said...

Jika Tuhan di pihak kita siapakah lawan kita?

Anonymous said...

Manusia takut karena ada dosa or pelanggaran yang di lakukukan.spt adam dan hawa , pertama kali manusia takut , karena sudah berbuat dosa kepada ALLAH..intinya hidup dalam kekudusan maka kita akan bebas dari sgala ketakutan..dan bersandar pada kekuatan TUhan Yesus saja...Kalaupun mati kita pasti masuk surga karena sudah jadi warga kerajaan ALLAH...jadi say goodbye dech pada ketakutan...GBU. ( ayub.syalom@yahoo.com)

Post a Comment